Long weekend sebentar lagi, bagaimana persiapanmu ?

Selama tahun 2017 ini terdapat beberapa tanggal merah yang tepat di hari Senin ataupun hari Jum’at. Tentunya untuk sebagian orang khususnya karyawan atau pelajar telah merencanakan untuk melakukan sesuatu di hari libur nasioanl tersebut salah satunya adalah liburan.Nah, kali ini saya akan menginformasikan tanggal-tanggal yang bisa kamu jadikan sebagai waktu liburanmu.



April
14 April 2017 : Wafat Isa Almasih (Jumat).
Libur : 14,15,16
24 April 2017 : Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Senin).
Libur : 22,23,24

Mei
1 Mei 2017 : Hari Buruh Internasional
Libur : 29,30,1

Juni
26 Juni 2017 : Hari Raya Idul Fitri 1438 H
Libur : 24,25,26

September
1 September 2017 : Hari Raya Idul Adha 1438 H
Libur : 1,2,3

Desember
1 Desember 2017 : Maulid Nabi Muhammad saw
Libur : 1,2,3
15 Desember 2017 : Hari Raya Natal
Libur : 23, 24, 25

Ternyata lumayan banyak jumlah selama tahun 2017 yang bisa kamu gunakan apabila kamu belum dapat mengajukan cuti ataupun sekedar menghabiskan waktu bersama orang tersayang.

Kalau kalian bosen dengan tempat liburan yang gitu-gitu aja di daerah Bogor ataupun Bandung mungkin kalian mencoba untuk mendatangi DI Yogyakarta. Siapa disini yang belum pernah ke jogja? Wah.. pasti minimal kalian pernah 1x mendatangi kota ini kalaupun kalian belum pernah berkunjung ke kota ini, maka saat ini moment yang tepat kamu untuk pergi liburan ke jogja.

Setelah menjadi lokasi shooting film fenomenal “AADC 2” pastinya banyak sekali destinasi-destinasi sekitaran jogja yang merasa lebih dikenal masyarakat Indonesia lebih luas dan menarik siapapun untuk mendatangi lokasi-lokasi yang dijadikan sebagai tempat shooting tersebut.

Namun memang jogja sebelumnya sudah menjadi tempat tujuan wisata yang kerap kali ditiap akhir pekan selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun manca negara. Tempat wisata sekitaran jogja itu diantaranya ; Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, Kebun Binatang Gembira Loka, Pantai Parangtrits, Gunung Merapi, Istana Air Taman Sari, Candi Borobudur, Taman Tebing Bireksi, Kebun Buah Mangunan, Puncak Kosakora, Kulon Progo, Desa Wisata Kalibiru dan lain-lain. Semua pilihan destinasi wisata tersebut bisa kalian pilih ataupun atur tempat mana saja yang akan kalian kunjungi untuk menghabiskan waktu kalian selama di Yogyakarta.


Untuk memulai mempersiapkan liburan ada baiknya kalian bisa melakukan pemesanan akomodasi seperti tiket perjalanan, booking tempat penginapan, rental kendaraan (untuk menjelajahi destinasi selama berada di Yogyakarta). Kenapa sih harus dipersiapkan dari sekarang, padahal kan liburannya masih sekitar dua bulan lagi ? Kalian semua pasti sudah tahu dong bagaimana kalau kita pesan tiket mendadak alias mepet dengan jadwal keberangkatan ? Benar sekali itu jawabannya ! (eh belum ya ?) . selain jadi lebih mahal, kadang juga kita sudah ga bisa kebagian tempat duduk. Liburan gagal deh :(


Kalau saya paling suka berpegian dengan menggunakan kereta api. Karena harganya murah dan bebas hambatan (re: macet) saya lebih memilih menggunakan kereta api daripada harus menggunakan transportasi darat lainnya seperti bus.

Berbicara mengenai kereta api, saat ini teknologi sudah sangat canggih dan memudahkan saya (pengguna) kereta api untuk membeli tiketnya. Biasanya sih saya membeli tiket kereta api di Tokopedia, kalian bisa pilih tujuan dan tanggal perjalanannya serta nantinya kalian dapat memilih kelas seperti apa yang sesuai dengan keinginan kalian. Pembayaranpun mudah dan beragam serta bebeas biaya admin.

Sebagai info, promo yang sedang berlangsung bulan Februari ini adalah BANYAKHOKI. Selain itu juga ada promo TOPEDZEN yaitu diskon 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Masih banyak lagi promo-promo pembelian tiket KAI di Tokopedia, kamu bisa cek-cek aja di halaman tiket Tokopedia.

Jadi, sudah cek Tokopedia belum ?

Kreatif Muda, Yuk Kita Bantu Majukan UKM lewat Toko Online

Hai, guys! Tahu tidak, Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya manusianya, loh. Karena sebagian besar orang Indonesia mampu melakukan keterampilan tangan yang tidak semua negara-negara lain bisa miliki, seperti menganyam bambu, memahat kayu, membuat tembikar dan lain-lain. Dan biasanya orang-orang tersebut mulai menggunakan keahliannya untuk membuat suatu barang yang mempunyai nilai market able yang bagus. Tentu mereka tak sembarangan dalam mencari riset pasar yang sesuai dengan momentum tren Indonesia saat ini. Bahkan sudah banyak diantara mereka yang mulai membuat mitra usaha yang disebut UKM (Usaha Kecil Menengah) yang sekarang banyak dilakukan para wirasuhasawan baru.


Namun kendalanya, ternyata sampai sekarang, masih banyak dari UKM yang minim akan referensi dan pengetahuan mengenai bisnis online. Padahal bisnis secara online mempermudah UKM dalam mendapatkan untung yang lebih banyak. Nah, karena ketidaktahuan mereka itulah yang menyebabkan jumlah netpreneur – para wirausahawan online –  masih tergolong sedikit dibanding pelaku profesi lainnya.
Padahal di zaman sekarang, perkembangan teknologi seperti internet semakin digemari oleh masyarakat sebagai sumber informasi yang sangat praktis. Maka dari itu, sebagai kreatif muda yang mempunyai semangat bisnis berwirausaha, yuk, kita bantu mengedukasi mereka untuk dapat membuka Toko Online dengan mudah. Tidak hanya lebih praktis tapi juga bisa menjadi media untuk berpromosi dengan biaya promosi relatif terjangkau. Selain itu jangkauan dari media online ini juga sangat luas bahkan hingga ke seluruh dunia. Website yang seringkali digunakan oleh kepentingan bisnis atau promosi ini biasanya dikemas dalam bentuk Toko Online (Shop Online).
Jika ingin memasarkan berbagai produk UKM, maka kita hanya perlu memasang gambar produk yang hendak dijual. Namun sebelum itu, yuk, kita jelaskan apa sih manfaat toko online untuk UKM:

  1. Jangkauan yang lebih luas
Toko online sudah jelas terkoneksi oleh internet, sehingga bisa dikatakan UKM tersebut mampu memasarkan produk-produk yang telah dibuatnya ke semua akses terluas dan bisa dilihat oleh siapapun.
  1. Layanan 24 jam
Manfaat toko online untuk UKM yaitu layanan yang bisa diberikan ke pengunjung hingga 24 jam. Karena toko online secara fungsi bisa diakses kapanpun dan dimanapun kita inginkan.
  1. Sebagai media marketing
Untuk memperkenalkan produk-produk yang dijual oleh pemilik UKM, tentu kita memerlukan sebuah promosi agar masyarakat tahu apa yang kita jual. Maka dari itu, buatlah iklan produk lebih menarik, berikanlah deskripsi produk secara detail dan berikan penawaran yang menarik.
  1. Menghemat biaya
Menjual produk secara online tidak perlu melakukan biaya sedikitpun untuk menjual dagangannya, beda dengan offline yang memerlukan sewa tempat untuk berjualan. Yang diperlukan adalah akses internet yang memadai agar toko yang dibuat dapat terus dipantau.
Dari penjabaran di atas, bisa kita bayangkan betapa mudah dan bermanfaat, bukan? Jadi kreatif muda, yuk kita ajarkan teman-teman kreatif lainnya yang saat ini sedang berusaha mengembangkan UKM, untuk mencoba memasarkan produk melalui media online.
Tapi, kita juga harus tahu beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pemilik UKM yang ingin meng-online-kan produknya karena sebuah Toko Online memerlukan pengelolaan yang bagus agar dapat menarik minat pembeli. Maka dari itu, untuk mempermudah setiap proses jual beli online, ada sebuah platform online marketplace yang biasanya banyak digemari oleh netpreneur, salah satunya Tokopedia. Sebuah tempat jual beli online yang cukup praktis, karena kita bisa membuat toko online kita sendiri TANPA BIAYA atau GRATIS! Kita hanya perlu sign in dan otomatis kita bisa berkontribusi sebagai seller di dalamnya. Yuk, kita coba! :D

Fashion cantik untuk Valentine





Banyak orang yang seneng banget sama bulan Februari, banyak yang masih harap -harap cemas untuk diajak dinner sama si doi, banyak juga yang mau kasih kado untuk teman-teman terkasih dan banyak juga yang berharap di Valentine ini ada cerita baru yang membahagiakan, pastinya.



Ada beberapa tips yang bisa bikin kamu tampil maksimal waktu diajak dinner nih :


  1. Pakailah make up natural, makeup yang terlalu tebal dan mencolok sepertinya masih kurang cocok buat dinner sama doi loh.. Mendingan kamu pilih makeup natural yang bernuansa pink atau nude. Kamu maish belum bisa ber make up dengan baik? Tenang aja… ada banyak tutorial make up natural yang bisa kamu pelajari dan tentunya cocok buat event ini kok.
  2. Pilih baju sesuai dengan tempat makan, kalau kamu mau makan di tempat terbuka seperti di cafe rooftop, pastiin kamu ga akan kedinginan dan ga pake baju yang mudah terbang waktu kena angin. Jika kamu dinner di tempat makan romantis yang indoor, kamu lebih bisa banyak pilihan baju. Mulai dari off shoulder dress , mini dress bahkan simple dress. Tinggal pilih mana yang cocok buat kamu.
  3. Parfum lembut, jangan lupa untuk pakai wangi wangian yah.. Ga lucu kan kalau kamu udah cantik tapi bau keti . Tapi jangan terlalu menyengat ya :)


Itu aja sih beberapa senjata yang bisa bikin doi seger mata waktu dinner bareng kalian. Jangan lupa buat bikin suasana hangat dengan pembicaraan yang menyenangkan buat kalian, ga usah ngungkit mantan juga tapi.. Hahahaa..


Oiya, kalian bisa cari referensi beli baju yang lagi hits di beberapa online shop atau marketplace terpercaya seperti di Tokopedia. Dengan kamu berbelanja merek lokal karya anak bangsa, kamu juga secara tidak langsung ikut memajukan wirausaha Indonesia loh.. Mereka juga punya banyak desain baju yang keren kok. Jadi mulailah mencintai produk dalam negri yaa..




Salam Hangat dari Pakuwaja

Pesona alam nusantara selalu menyuguhkan keindahan yang beragam dan cerita menarik di dalamnya. Salah satunya Dataran tinggi Dieng. Dieng terletak di tengah-tengah pulau Jawa, nama Dieng berasal dari bahasa Kawi, ‘di’ berarti tempat atau gunung dan ‘hyang’ yang bermakna dewa, maka Dieng merupakan daerah pegunungan tempat para dewa bersemayam. Dataran tinggi Dieng dikelilingi oleh beberapa gunung, yaitu gunung Sindoro, gunung Sumbing, gunung Pakuwaja dan gunung Sikunir. Kawasan Dieng merupakan dataran yang subur, mayoritas warga sekitar berprofesi sebagai petani maka Dieng merupakan penghasil di sentra pertanian.

Perjalanan kali ini tempat yang dituju adalah gunung Pakuwaja, salah satu gunung yang berada di Kawasan Dataran tinggi Dieng.  Untuk menuju kesana ada tiga jalur pendakian yang bisa dilalui, yaitu jalur Dieng, jalur Parikesit, dan jalur Sembungan. Saya dan teman sependakian memilih jalur Dieng. Transportasi pun cukup menggunakan bus kecil dari terminal Wonosobo dan berhenti tepat di basecamp gunung Pakuwaja yang tak jauh dari jalan raya. Lokasi basecamp Pakuwaja tak jauh dengan basecamp gunung Prau jalur Patak Banteng sehingga bilamana kesana bisa mengunjungi dua gunung sekaligus.


Setelah menunggu beberapa teman dan mempersiapkan peralatan pendakian,  akhirnya saya pun mulai menjamah alam sejuk Dieng. Gunung Pakuwaja atau dalam bahasa Jawa ‘Pakuwojo’ adalah gunung yang terletak di tengah-tengah dataran pulau Jawa. Menurut cerita pewayangan, pada jaman dahulu ketika Pulau Jawa masih penuh dengan gejolak ketidakseimbangan, Dewa tertinggi yaitu Bhatara Guru mengambil bebatuan dari Puncak Himalaya lalu membawa dan menancapkan batu tersebut di tengah pulau Jawa, sehingga setelah itu pulau Jawa menjadi tentram dan damai. Maka dinamai gunung Pakuwaja atau paku di tanah Jawa sebagai penjaga kedamaian dan ketenangan. Saya memilih gunung Pakuwaja karena gunung ini belum populer di kalangan pendaki pada umumnya, sehingga kami ingin mencoba mencari kenikmatan mendaki gunung yang masih sepi.

Lahan pertanian yang mendominasi hampir setengah jalan menuju puncak Pakuwaja memudahkan kami untuk menyusuri pendakian, memang agak sedikit miris ketika melihat hampir seluruh bagian dari gunung Pakuwaja di eksploitasi berubah fungsi menjadi lahan bertani warga, sehingga tak banyak pohon atau semak belukar kami temukan. Setengah jalan mendekati puncak barulah kami harus melewati semak belukar yang cukup tinggi. Tak lama, kami menemukan tempat yang pas untuk mendirikan tenda dengan pemandangan yang cukup bagus. Sore hari menjelang, suasana sejuk dan sedikit dingin terasa, cahaya matahari yang menembus awan menghasilkan warna kekuningan pada daun dan rumput ilalang di sekitar tenda. Angin ramah meniup rerumputan tampak menari-nari seakan menyapa kami di sore hari, tak lama kabut di atas perbukitan menghilang mengikuti angin dan terlihat jalan setapak namun sangat curam yang menuju pada puncak Pakuwaja.

Maka bergegaslah kami untuk menuju puncak dengan hanya membawa perbekalan seadanya. Perlu diperhatikan bila melalui jalur yang kita lewati ini penuh dengan resiko yang besar, karena di kanan kiri jalan adalah tebing yang curam, dan bila turun hujan atau berkabut tidak disarankan untuk melanjutkan perjalanan. Dengan hati-hati saya dan teman-teman saling menjaga dan mengingatkan untuk memilih jalur yang tepat, disinilah kerja sama antar kelompok dan sikap kewaspadaan ditingkatkan. Dimana tidak hanya kita memperhatikan diri kita sendiri tetapi juga harus peduli terhadap rekan. Jalur setapak kami lewati dan didepan sana mulai berubah menanjak dengan kemiringan sekitar 70 derajat, tepat pada saat itu kabut mulai menyelimuti kami.



Tampak dari sana terlihat pemandangan yang sunyi dihiasi kabut berwarna putih kegelapan dan beberapa batu dari bukit itu terlihat menghitam. Jalan yang tadi kita lewati sebelumnya, akhirnya tertutup oleh kabut yang tebal. Akhirnya tak lama kami sampai pada puncak gunung Pakuwaja yang berada di ketinggian 2595 MDPL, disana bisa terlihat perbukitan yang mengelilingi dataran tinggi Dieng. Pada saat itu pukul 17.30 WIB sore saat senja datang di puncak Pakuwaja, dari jauh warna jingga kemerahan dengan balutan awan putih saling mengisi menghiasi langit saat itu. Matahari mulai mengecil meninggalkan langit dan turun kebawah dan terbenam dibalik bukit di seberang sana.
Dibawah kami tampak sebuah batu besar menjulang seperti pasak/paku yang disekitarnya terdapat cekungan. Konon itulah paku di tanah Jawa yang menjadi kunci kedamaian alam nusantara. Malamnya taburan bintang menghiasi langit kami, udara tidak cukup dingin dan tidak banyak angin berhembus. Saat itu kita menikmati malam dengan penuh ketenangan. Ada beberapa pendaki yang baru sampai, saat itu ada tiga rombongan yang mengunjungi Gunung Pakuwaja.

Pagi hari nya merupakan puncak dari keindahan di gunung Pakuwaja, matahari mulai muncul dengan bintik kecil lalu membesar diwarnai dengan kuning kemerahan menghiasi sekitarnya. Tak jauh terlihat gunung Sindoro yang begitu indah mengiringi matahari pagi di Pakuwaja. Rumput kering meguning diterpa cahaya pagi, kesejukan selalu menemani kami di setiap perjalanan menjelajahi Pakuwaja. Kami pun mencoba turun ke sebuah lembah kecil yang terletak berdekatan dengan batu yang menjulang tinggi seperti paku itu. Jalan setapak harus kita lewati, cuaca yang dingin dan matahari menyinari terasa hangat di pori-pori kulit.


Sampailah kita pada suatu padang rumput yang kering diterpa musim kemarau. Suasana yang begitu hening dan sepi tidak ada kegaduhan sama sekali membuat kami sangat nyaman untuk beristirahat menikmati suasana pagi. Matahari dari belakang bukit dibelakang kami belum tampak, baru sebagian cahayanya menyinari padang rumput itu. Inilah eksotisme Gunung Pakuwaja, bila kalian kesini maka keindahan dan keheningan alam lah yang di dapat. Sungguh nyaman dan tenang suasana saat itu, kami melepas lelah dan penat dengan merebahkan badan di atas rumput yang empuk. Diiringi lagu beraliran folk menambah kenikmatan itu.

Tak terasa waktupun telah menunjukkan jam 10 pagi, tapi kesunyian yang kami dapat di gunung itu tak ingin kami tinggalkan, walau begitu kami harus bergegas menuju tenda untuk untuk turun dan melanjutkan perjalanan berikutnya. Inilah cerita di Gunung Pakuwaja, menyambut kami dengan kehangatan dan kesunyianya yang menyimpan banyak misteri.  Tetaplah hening seperti itu, jauhkanlah dari segala macam kegaduhan, sejukanlah hati dan bekukanlah waktu.

Nikmatnya Kesejukan Alam Tanah Merbabu

Musim hujan mulai berhenti, padi di persawahan pun mulai menguning. Semilir angin menghempaskan butiran-butiran padi menuju panen besar. Musim panas telah datang, waktu yang tepat untuk menjelajahi Alam Nusantara yang penuh dengan keindahan yang tiada habisnya.

Kali ini kami akan menuju Tanah Jawa, tempat dimana keramah-tamahan warganya begitu hangat dan alamnya menyuguhkan keindahan yang khas. Bertempat di Daerah Boyolali, Jawa Tengah, Gunung Merbabu berdiri tinggi dengan gagah. Kami pun bersama dengan beberapa teman pendaki lainnya memutuskan untuk memanjat Gunung tersebut untuk menguak keindahan di dalamnya.


Pada Sabtu, 6 Juni 2015 bersama dengan lima teman, kami mendaki Gunung Merbabu. Pendakian kami dimulai dengan melalui Jalur Selo Boyolali, Jawa Tengah. Disitu terdapat pemandangan menarik yang kami jumpai, yaitu rumah warga yang dijadikan camp sebagai tempat istirahat para pendaki. Uniknya, para warga tersebut tidak mengenakan biaya sepeserpun pada para pendaki. Hal ini tidak akan ditemukan di area pendakian lain, dan ini baru satu keunikan yang terdapat di Merbabu.

Pada awal pendakian adalah hal yang paling melelahkan, 15 menit pertama merupakan penyesuaian tubuh kita dengan alam dan medan pendakian. Tetapi setelah itu, keadaan tubuh kita akan normal kembali dan perjalanan akan menjadi lancar.

Perjalanan kami lanjutkan, dan aroma pohon juga semak belukar yang khas mulai tercium memenuhi area sekitar. Hal ini tidak akan ditemukan oleh kita yang berada di area perkotaan. Hawa sejuk dan juga aroma yang khas dari hutan selalu menjadi teman setia kami saat mendaki Gunung Merbabu ini. Kondisi jalur pendakian yang tidak terlalu terjal memudahkan kami untuk mendaki. Sesampainya kami di tengah perjalanan, kami menemukan pemandangan Gunung Merapi, meskipun tidak terlalu terlihat jelas karena sedikit ditutupi kabut akibat cuaca buruk. Namun, pemandangan tersebut, bisa kamu nikmati di jalur pendakian Gunung Merbabu, Selo Boyolali ini.

Gunung Merbabu berdekatan dengan Gunung Merapi, sehingga pemandangan ini akan saling terlihat bila mendaki salah satu gunung tersebut. Menurut cerita, Gunung Merbabu pernah dijadikan sebagai tempat bertapanya Bujangga Manik yang merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Sunda. Ia melakukan perjalanan mengelilingi Tanah Jawa dan Bali. Cerita ini diambil dari catatan perjalanan sang pangeran yang ditulis dalam daun nipah. Naskah Bujangga Manik seluruhnya terdiri dari 29 lembar daun nipah, yang masing-masing berisi sekitar 56 baris kalimat yang terdiri dari 8 suku kata. Saat ini naskah tersebut disimpan di Perpustakaan Bodley di Universitas Oxford.


Setelah cukup lama melakukan pendakian, sampailah pada pos pertama yaitu Sabana I, disini terhampar Padang Savana yang luas dan dijadikan sebagai tempat untuk mendirikan tenda para pendaki. Pada saat itu begitu banyak tenda pendaki yang sudah berdiri mengisi pos Sabana I. Kami beristirahat sejenak melepas lelah dan menikmati pemandangan. Disini kamu dapat menikmati keindahan tanaman legendaris yaitu Bunga Edelweis yang tumbuh menjalar luas ke badan bukit.

Usai beristirahat, Kami lalu melanjutkan pendakian menuju Pos Pendakian Sabana II dengan melewati bukit yang memiliki jalur terjal dan licin. Bila melewati jalur ini, perlu diperhatikan pemilihan jalur yang tepat karena bila salah kita akan terjatuh karena tanah dan bebatuan yang licin. Banyak para pendaki yang hilir mudik bergantian naik dan turun dari puncak, maka jangan heran jika kita mendaki gunung akan mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah. Baik yang berasal dari dalam kota maupun luar kota.

Tidak hanya menikmati keindahanya kita juga bisa mengenal satu sama lain dalam kebersamaan yaitu menuju satu tujuan. Kehangatan yang terjalin satu sama lain merupakan anugrah dari alam sendiri. Dimana kita saling membantu dan mengingatkan untuk sama-sama mensyukuri nikmatnya dengan cara yang baik. Mendaki bukan soal menuju puncak, tetapi lebih memahami dan mengerti antara manusia dan alam.

Tak lama melewati jalur yang terjal itu akhirnya sampailah di pos berikutnya yaitu sabana II, dan disinilah letak keindahan Gunung Merbabu sebenarnya. Kami menemukan Padang Savana yang lebih luas lagi dari sebelumnya. Hamparan rumput hijau yang menguning dihembuskan angin dari selatan menuju ufuk timur, membawa setiap keluh kesah dunia menuju kesunyian yang fana. Sungguh surga dunia itu begitu nyata. Tampak perbukitan yang berliku-liku, dari kejauhan hamparan savana itu terus menyebar tiada batas. Keindahan yang patut kita jaga, jika kamu kesini, kamu akan merasakan sedang berada dalam mimpi yang indah namun nyata. Kami sangat bersyukur diberi kesempatan melihat pemandangan ini. Kami menghabiskan waktu dengan berdiam sejenak, menghela nafas dan berjalan menelusuri Padang Savana dengan mengikuti arah angin, yang menuntun untuk terus mengikuti jejaknya menuju puncak.


Teman-teman mengabadikan keindahan itu, tak luput satupun, setiap sudutnya diabadikan sebagai dokumentasi perjalanan kami. Terlihat jalur pendakian yang memanjang jauh menuju bukit berikutnya. Dari jauh para pendaki lain yang turun dari puncak, tertutup kabut mereka berjalan pelan karena takut jatuh terbawa angin yang sedang cukup kencang. 

Tak jauh dari situ kami akhirnya menemukan tempat yang luas untuk mendirikan tenda. Di depan kami terdapat bukit tinggi dan di sisi lainya adalah jurang yang begitu dalam. Kami memutuskan untuk melepaskan carrier dan membuka perbekalan lalu mendirikan tenda. Setelah cukup beristirahat, Salah satu teman kami mencoba berjalan ke arah bukit mengikuti jalan setapak menuju ke punggung bukit. Menurutnya, dari sana tidak terlihat apa-apa, hanya ada rerumputan yang ditiup angin dan satu pohon yang berdiri.

Kami mencoba menikmati suasana itu dengan menyusul ke bukit dan berdiam diri sambil merebahkan badan yang lelah seharian mendaki. Sungguh hening hanya terdengar desiran jutaan rumput yang tertiup angin, begitu nyaman berdiam diri disini. Dari sini sedikit terlihat bukit hijau dan birunya langit di depan mata. Inilah Indonesia sesungguhnya tidak hahya melihat di layar kaca saja, tetapi menikmati keindahanya secara langsung. Tak lama, teman sependakian lainnya menyusul ke atas bukit mereka ikut bersantai menikmati sore hari disini, di halaman belakang rumah, di tempat terindah, Gunung Merbabu.



Malam pun datang, angin yang dari sore hari tak berhenti berhembus terus menabrak tenda kami, kami memutuskan untuk tinggal di dalam tenda karena cuaca yang semakin dingin. Malam itu angin tak kunjung berhenti. Semakin larut, semakin besar angin yang berhembus, dan seketika pada waktu itu kami pun harus menghadapi badai yang cukup hebat.
Walaupun sudah larut, ada beberapa pendaki yang baru sampai dan melewati tenda kami. Ada juga beberapa yang mendirikan tenda berdampingan dengan tenda kami. Malam yang tidak akan pernah terlupakan, baru kali ini kami merasakan dilanda badai di atas gunung, suasana yang mencekam, angin yang keras, tenda yang terus bergoyang membuat kami selalu terjaga dan waspada bilamana terjadi sesuatu. Sempat sebelumnya pendaki lain mengingatkan bahwa cuaca di sekitaran puncak sedang tidak bersahabat, dan ternyata benar, kami akhirnya harus merasakan dahsyatnya badai itu. Sampai pagi cuaca tak kunjung bersahabat, hanya beberapa detik waktu terlihat cahaya matahari menyinari tenda kami setelah itu hujan kembali.

Selesai sarapan kami langsung berangkat menuju puncak, jalur sepenuhnya ditutupi kabut. Untuk menuju puncak dari tempat camp kami perlu melewati jalur yang terjal dan tanah yang basah karena badai semalam. Semakin ke atas, angin semakin besar. Kami menghabiskan waktu satu jam untuk menuju puncak dan akhirnya kami pun sampai pada Puncak Trianggulasi. Puncak menjadi tempat pertemuan antara jalur Thekelan dan Selo. Pemandangan pun tak berubah, semuanya ditutupi kabut, hari itu kami kurang beruntung karena bertepatan dengan cuaca buruk.

Namun, setidaknya kami bisa sampai disini tanpa kurang satu apapun. Bila cuaca bagus akan terlihat jelas beberapa gunung yang berada di sekitar merbabu, diantaranya Gunung Merapi, Gunung Lawu, Gunung Andong, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Walaupun di atas puncak, ada saja tangan-tangan jahil yang merusak suasana keindahanya dengan tindakan vandalisme. Namun keindahan alam yang sesungguhnya masih tetap tak ternilai.

Puncak adalah tempat untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, dengan memanjatkan doa dan mensyukuri nikmatnya. Bukan sebagai ajang pamer diri semata. Hal yang disayangkan bagi mereka yang merusak keindahan ini. Di atas puncak ada beberapa pendaki yang dari jalur lain bertemu satu sama lain, teman kami mengajak mereka untuk foto bersama. Di sisi lain puncak, ada beberapa tenda yang berdiri, bagaimana nasib mereka pada saat malam tadi, kami yang dibawah sudah begitu khawatir tenda kami dilanda badai, apalagi mereka di atas puncak dengan angin berlipat ganda. Selalu ada yang lebih dari kita, ini merupakan pelajaran bahwa sesulit apapun kita ada orang yang lebih sulit dari kita. Jangan menyerah dan hadapilah. Pelajaran dari alam sangat berharga patut kita pahami.

Setelah beberapa lama menikmati puncak, akhirnya kami memutuskan untuk turun. Kami pun pamit dan berterima kasih atas segalanya yang dapat kami nikmati dan rasakan di alam tanah Jawa ini. Perjalanan yang sangat berkesan dan akan menjadi kenangan dan rasa rindu untuk bertemu kembali suatu saat nanti. Kami pun meninggalkan Gunung Merbabu dengan membawa pengalaman dan cerita yang dirasakan pada masing-masing individu. Percayalah alam telah membentuk diri manusia untuk tetap tenang dan berusaha walau dalam keadaan sesulit apapun. Jadilah seperti hutan yang nampak diam namun menyimpan segala yang manusia butuhkan. Terima kasih semoga catatan ini bermanfaat bagi kalian yang memulai perjalanan.